Denganwaktu budidayanya sekitar 6 bulan dari ukuran benih tebar sampai ukuran 500 gram atau dua ekor per kilogramnya," papar Slamet. Demfarm budidaya kakap putih ini, dilaksanakan dan di kawal teknologinya oleh BPBL Batam. Demfarm dilakukan dengan melibatkan Kelompok Pembudidaya Ikan Putra Jala Senastri, dan dilakukan pada 36 lubang KJA. Halitu karena saat bulan full moon biasanya aktivitas kakap putih sedang birahi/kawin atau membuahi telur dan melepas telurnya. Berdasarkan pengalaman Om Rudi Mania Mancing Kakapputih, waktu terbaik memancing kakap putih adalah saat bulan sudah gelap atau bulan sudah setengah terang (half moon) dan gelap 100 %. Jikaingin mendapatkan hasil banyak, maka memancinglah ketika bulan musim ikan kakap putih. Bulan paling cocok untuk mancing kakap putih yakni ketika bulan sudah benar-benar gelap atau bisa juga setengah gelap (half moon), karena nafsu makan kakap putih meningkat. Jangan memancing pada saat keadaan bulan sedang terang (full moon), karena pada BulanMusim Ikan Kakap Putih : Tentang Memancing Kakap Putih Barramundi Kaskus - May 28, 2021 Β· bahan kelo mrico ini di antaranya ada merica, ikan dukang segar atau bisa ikan jenis lainnya, seperti pindang, kakap, atau bandeng, bawang merah, bawang putih, daun jeruk, ketumbar, kunir, kemiri, dan garam.. Mavunardan B. Slantet KOMUNIKASI R'A/GKAS MONITORING MUSIM, FEKUNDITAS DAN KUALITAS TELUR IKAN KAKAP PUTIH, Lafes calcarifer DARI HASIL PEMIJAHAN ALAMI DALAM KELOMPOK Mayunar't dan Bejo Slamet") ABSTRAK Pengamatan musim pemijahan alami pada ikan kakap putih bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemijahan dilihat dari musim, fekunditas, derajat pembuahan, dan penetasan telur. biaya pondok pesantren al anwar sarang rembang. 80 HASIL TANGKAPAN IKAN KAKAP PUTIH Latescalcarifer PADA UKURAN MATA JARING INSANG YANG BERBEDA DI PERAIRAN PESISIR KOTA SURABAYA THE CATCH OF BARAMUNDI latescalcarifer FISH IN THE DIFFERENT MASH SIZE OF GILL NET IN THE COASTAL WATERS ON THE CITY OF SURABAYA Ahmad Rifqi Abdillah, Hari Subagio, Nurul Rosana JurusanPerikanan, FakultasTeknikdanIlmukelautan Universitas Hang Tuah Surabaya Jl. Arief Rahman Hakim 150, Surabaya 60111 Telp 031-5945864 Email 2. *Penulis Koresponden ABSTRAK Nelayan pesisir Kota Surabaya menggunakan alat tangkap jaring insang dasar bottom gillnet dalam menangkap ikan kakap putih. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh ukuran mata jaring yang berbeda pada jaring insang dasar. Penelitian ini di lakukan bulan Maret hingga Mei 2019 di perairan pesisir kota Surabaya dengan metode observasi untuk mengetahui hasil tangkapan ikan kakap putih Lates calcarifer dan pengaruh ukuran mata jaring yang berbeda. Pengambilan data dilakukan 15 kali sebagai ulangan dan 2 perlakuan berupa ukuran mata jaring 6 inchi dan 7 inchi sehingga diperoleh 30 data. Hasil penelitian menunjukan hasil tangkapan utama ikan kakap Lates calcarifer sebanyak 65% dan hasil tangkapan sampingan sebanyak 35% diantaranya ikan laosan Eleutheronema Tetradactylum, rajungan Portanus pelagicus, dan dukang Hexanematichthys. Jumlah hasil tangkapan pada mata jaring 6 inchi lebih besar dari pada ukuran 7 inch. Namun berdasarkan anilisis uji t di simpulkan tidak ada pengaruh penggunaan ukuran mata jaring 6 inchi atau 7 inchi terhadap hasil tangkapan ikan kakap putih. Perbedaan jumlah hasil tangkapan ikan kakap putih di antara kedua ukuran mata jaring tersebut kemungkinan di sebabkan oleh beberapa factor lingkungan yakni arus, suhu, dansalinitas. Kata kunci Ukuran mata jaring, ikan kakap putih, jaring insang dasar. ABSTRACT Coastal fishermen in the city of Surabaya use bottom gillnet fishing gear to catch barramundi fish. This research aims to determine the effect of different mesh sizes on basic gill nets to determine the productivity of the catch of barramundi fish. This research was conducted in March to May 2019 in the coastal waters of the city of Surabaya with an observationData acquisition was performed 15 times as repetition and 2 treatments in the size of 6-inch and 7-inch nets until 30 data points were obtained. The catches in the research showed that the main catches of snapper Lates calcarifer were 65% and the by-catches were 35% including laosan Eleutheronema tetradactylum, crab Portanus pelagicus, and dukang Hexanematichthys. The amount of catch on the 6 inch net is greater than the 7 inch size. However, based on the t-test analysis, it was concluded that there was no effect on the number of catches using the size of a 6-inch or 7-inch mesh to the catch of barramundi fish. The difference in the number of catches of barramundi fish between the two mesh sizes is probably caused by several environmental factors, namely flow, temperature, and salinity. KeywordsMesh size, Barramundi , Bottom gillnet. 81 PENDAHULUAN Perkembangan teknologi penangkapan ikan di Indonesia tidak dapat dipisahkan dari perkembangan ilmu perikanan, mencangkup pengetahuan alat tangkap dan hasil tangkapan. Pengetahuan tentang alat tangkap dan hasil tangapanya adalah faktor penting dalam memahami proses penangkapan, perkembangan rancangan alat penangkapan yang menuntut adanya keseimbangan dalam berbagai aspek Syofyanet dkk. 2010. Keadaan perikanan tangkap di pesisir Kota Surabaya memiliki hasil laut yang baik, sarana prasarana yang memadai dan mewakili alat tangkap yang digunakan oleh nelayan - nelayan di Surabaya. Secara sepintas dari aspek sosial ekonomi, kehidupan nelayan di pesisir Surabaya masuk dalam katagori menengah kebawah Pristayandana 2010. Masyarakat nelayan Surabaya memproduksi hasil laut yang kemudian dijual dalam bentuk ikan segar atau diolah menjadi bahan makanan seperti ikan kakap putih hasil tangkapan nelayan yang diolah sebagai kerupuk kulit ikan dan olahan lainya. Banyak masyarakat pesisir Kota Surabaya yang menggantungkan hidupnya dari hasil laut tersebut. Pada umumnya, nelayan pesisir kota Surabaya menggunakan alat tangkap gill net sebagai pengoprasian penangkapan ikan. Menurut Martasuganda 2002 jaring insang gillnet adalah jenis alat penangkap ikan dari bahan jaring yang berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran mata jaring yang berbeda. Salah satu alat tangkap yang digunakan oleh nelayan pesisir kota surabaya khusus untuk menangkap ikan kakap putih adalah jaring insang dasar bottom gillnet. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran mata jaring terhadap hasil tangkapan ikan kakap putih Lates calcarifer di perairan pesisir kota Surabaya dan mengetahui hasil tangkapan sampingan dalam satuan ekor pada alat tangkap jaring insang dasar pada ukuran mata jaring 6 inchi dan 7 inchi. BAHAN DAN METODE Penelitian ini di laksanakan di perairan pesisir Kota Surabaya. Pengambilan data penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2019 hingga Mei 2019. Penelitian di laksanakan selama 3 bulan melalui beberapa tahap mulai tahap persiapan dan penyusun usulan penelitian, pengambilan data, pengolahan data, penulisan dan pelaporan hasil penelitian. Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah GPS geogle map, Jaring insang dasar, alat tulis, rol meter dan mistar. Dalam penelitian ini ikan kakap putih Lates calcarifer sebagai obyek penelitian. Mencatat titik koordinat untuk menentukan lokasi saat penelitian dengan menggunakan GPS, setting dan houling, kamera sebagai monitoring atau dokumentasi data, roll meter mengukur panjang ikan dan mistar sebagai mengukur mata jaring,untuk mengetahui hasil tangkapan terbanyak ikan kakap putih Lates calcarifer dari ukuran mata jaring insang kakap yang berbeda di lakukan penelitian, dengan cara melakukan oprasional sebanyak 8 kali trip guna menentukan ulangan sebanyak 15 setting. Rancangan penelitian yang digunakan data dalam penelitian ini menggunakan Uji-T t-test independent yang terdiri dari 15 kali setting sebagai ulangan dan 2 Perlakuan berupa ukuran mata jaring yang berbeda, 6 inchi dan 7 inchi. Pengolahan data Menggunakan program SPSS versi HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Tangkapan Ikan Kakap Putih Lates calcarifer Hasil tangkapan pada jaring insang di Pantai Timur Surabaya adalah Jenis ikan kakap putih Lates calcarifer yang merupakan target tangkapan utama. Adapun hasil tangkapan sampingan yaitu ikan sumbal atau laosan Eleutheronema tetradactylum, rajungan Portanus 82 pelagicus, dan ikan Dukang Hexanematichthys. Berikut ini hasil tangkapan panjang total ikan kakap putih pada bulan yang berbeda dapat di lihat pada gambar 1. Gambar 1. Hasil panjang total rata – rata cm ikan kakap putih Lates calcarifer pada bulan yang berbeda. Pada bulan Maret hasil tangkapan lebih panjang dibandingkan pada bulan April dan Mei karena pada bulan Maret keadaan musim penghujan sehingga ikan kakap putih yang tertangkap adalah induk kakap dalam keadaan memijah atau matang gonad. Pada bulan April dan Mei hasil tangkapan ikan kakap putih Lates calcarifer mengalami penurunan panjang ikan, karena pada bulan April dan mei sudah memasuki musim kemarau yang relatif ikan memasuki usia muda sehingga hasil yang di dapatkan mengalami penurunan panjang tubuh ikan. Gambar 2. Berat rata-rata kg Ikan Kakap Putih. Berat hasil tangkapan ikan kakap putih Lates calcarifer pada penelitian ini yang paling tinggi pada bulan Maret dengan nilai rata-rata sebesar 4,02 kg/ekor, dan berat ikan kakap pada bulan april nilai rata - rata 2,95 kg/ekor. Pada bulan Mei berat ikan kakap dengan nilai rata - rata sebesar 2,46 kg/ekor. Sehingga rata - rata berat ikan yang paling besar terletak pada bulan Maret. Hal tersebut karena ada faktor musim penghujan dimana ikan yang tertangkap mulai masa reproduksi atau matang gonad dengan ukuran ikan usia dewasa. Pada bulan April memasuki musim kemarau ikan yang tertangkap lebih kecil atau usia beranjak dewasa, sedangkan pada bulan Mei hasil tangkapan ikan kakap putih dengan berat lebih rendah dengan ukuran ikan usia anak - anak. Adapun hubungan panjang - berat ikan merupakan salah satu informasi pelengkap yang perlu diketahui dalam kaitan pengelolaan sumberdaya perikanan, misalnya dalam penentuan selektifitas alat tangkap agar ikan - ikan yang tertangkaphanya yang berukuran layak tangkap. Richter 2007 dan Blackweel 2000 mengatakan bahwa pengukuran panjang - beratikan bertujuan untuk mengetahui variasi berat dan panjang tertentu dari ikan secara individual atau kelompok - kelompok dan kondisi fisiologis termasuk perkembangan gonadnya. Berikut ini hasil berat rata - rata ikan kakap Lates calcarifer kg Pada bulan yang berbeda dapat di lihat pada gambar 2. Gambar 3. Hasil tangkapan utama dan tangkapan sampingan% ekor Hasil diagram kue di atas menunjukan bahwa hasil tangkapan dalam % ekor tangkapan utama adalah komponen dari stok ikan yang utama di cari dari operasi penangkapan. Hasil 83 tangkapan sampingan adalah ikan non target yang tertangkap dalam operasi penangkapan. Tertangkapnyaspesiesikan non target ini dapat disebabkan karena adanya tumpang tindih habitat antara ikan target dan non target serta kurang selektifnya alat tangkap yang digunakan Manalu 2003. Hasil tangkapan utama dan tangkapan sampingan % ekor dapat dilihat pada gambar 3. Gambar 4. Distribusi hasil tangkapan ikan kakap putih Lates calcarifer ekor pada ukuran mata jaring insang dasar 6 inchi. Jumlah total sebanyak 17 ekor ikan Kakap putih yang di dapatkan selama penelitian. Hasil tangkapan yang paling sedikit terdapat pada bulan maret karena curah hujan yang sangat tinggi dan gelombang besar, sehingga hasil tangkapan ikan kakap putih menurun. Menurut Reinnamah, 2010 Keberadaan ikan bersifat dinamis, selalu berubah/berpindah mengikuti pergerakan kondisi lingkungan yang secara alamiah ikan akan memilih habitat yang lebihsesuai. Sedangkan habitat tersebut sangat dipengaruhi oleh kondisi atau parameter oseanografi perairan seperti suhu permukaan laut, salinitas, konsentrasi klorofil laut, gelombang laut, cuaca dan sebagainya, yang berpengaruh pada dinamika atau pergerakan air laut baik secara horizontal maupun vertical. Distribusi hasil tangkapan ikan kakap putih Lates calcarifer ekor pada ukuran mata jaring insang dasar 6 Inchi lihat pada gambar 4. Gambar 5. Distribusi hasil tangkapan ikan kakap putih Lates calcarifer ekor pada ukuran mata jaring insang dasar 7 inchi. Hasil tangkapan ikan Kakap Putih Lates calcarifer pada ukuran mata jaring 7 inchi, hasil tangkapan yang paling banyak terdapat pada bulan Mei dengan dengan jumlah tangkapan terdapat 5 ekor, bulan Maret ada 4 ekor ikan kakap putih dan hasil tangkapan yang paling sedikit terdapat pada bulan April terdapat 2 ekor. Jumlah total hasil tangkapan pada ukuran mata jaring 7 inchi sebanyak 11 ekor ikan kakap putih. Bulan april merupakan musim penangkapan ikan tetapi hasil tangkapan yang di dapat lebih sedikit dikarenakan faktor ukuran mata jaring terlalu besar sehingga ikan mudah lolos. Menurut Zamil, 2007 ukuran mata jaring yang digunakan pada jarring insang umumnya disesuaikan dengan ukuran ikan yang menjadi target penangkapan. Dengan demikian, hasil tangkapan diharapkan hanya didominasi oleh ikan – ikan yang ukurannya sesuai dengan ukuran mata jaring. Hasil tangkapan ikan kakap putih pada ukuran mata jaring 7 inchi dapat di lihat pada gambar 5. Gambar 6. Hasil tangkapan ikan kakap putih pada ukuran mata jaring 6 inchi dan 7 inchi. 84 Ikan kakap putih Lates calcarifer pada ukuran mata jaring 6 inchi dan 7 inchi dilakukan guna untuk mengetahui ukuran mata jaring yang layak digunakan dalam melakukan oprasional terhadap hasil tangkapan ikan kakap putih di perairan pesisir kota Surabaya. Hal ini sesuai dengan pendapat Syofyan, I. 1996 yang menyatakan bahwa mata jaring dan panjang ikan memiliki hubungan langsung keefisiensi alat tangkap sehingga penentuan besar mata jaring sangat penting untuk alat tangkap gillnet. Ditambahkan Suhaisti, 2002 bahwa hasil tangkapan ikan banyak dipengaruhi oleh beberapa factor antara lain keberadaanikan, jumlah upaya penangkapan, dan tingkat keberhasilan operasi penangkapan. Hasil tangkapan ikan kakap putih pada ukuran mata jaring 6 inchi dan 7 inchi dapat di lihat pada gambar 6. Konstruksi jaring insang kakap putih Lates calcarifer Tabel 1. Konstruksi jaring insang kakap Bottom gillnet Tali ris bawah Tali ris atas Menurut Martasuganda 2002, jaring insang gill net adalah satu jenis alat penangkap ikan dari bahan jaring yang bentuknya empat persegi panjang dimana ukuran matajaring mesh size sama, jumlah mata jaring kearah horisontal mesh lenght/ML jauh lebih banyak dari jumlah mata jaring kearah vertikal mesh depth/MD. Pada lembaran jarring bagian atas diletakkan pelampung floats dan pada bagian bawah diletakkan pemberat sinkers. Maka kontruksi jaring insang kakap yang berada di perairan pesisir kota surabaya sangat layak digunakan untuk proses oprasional. Konstruksi jaring insang kakap Bottom gillnet dapat di lihat pada tabel 1. Parameter kualitas air laut Tabel 2. Hasil parameter kualitas air Pengambilan sampel kualitas air laut dilakukan seminggu sekali dalam tiga minggu danpada waktu pagi hari. Hasil parameter kualitas air dapat di lihat pada tabel 2. Hasil analisis Uji Normalitas Tabel 3. Uji normalitas hasil tangkapan jaring insang kakap pada ukuran mata jaring 6 inchi dan 7 inchi. Berdasarkan tabel 3 didapatkan nilai probabilitas untuk alat tangkap 6 inchi dan 7 inchi adalah 0,484 yang berarti data tersebut tersebar normal. Pengambilan keputusan ini sesuai kaidah yang berlaku apabila nilai signifikan lebih besar 0,05 pada P>0,05 sebaliknya, apabila nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 pada P>0,05 maka data dikatakan tidak normal Sugiyono, 2013. Dengan demikian data tersebut layak untuk 85 dilanjutkan menggunakan uji yang telah diajukan. Uji homogenitas Dalam penelitian ini, pengambilan keputusan homogen atau tidaknya data ini berdasarkan asumsi. Nilai homogenitas 0,465 sehingga data diansumsikan homogen. Uji T t-test Hasil uji T berpasangan dan diolah menggunakan SPSS versi Tabel 4. Hasil uji independent T-test Dari di atas dapat dijelaskan bahwa nilai signifikan 0,190 > 0,05 yang berarti H0 diterima. Dimana H0 menyatakan bahwa penggunaan ukuran mata jaring 6 inchi dan 7 inchi tidak berpengaruh terhadap hasil tangkapan ikan kakap putih Lates calcarifer. Sehingga berdasarkan uji independen uji sample t test pada taraf kepercayaan 95% terhadap dua sampel yang masing – masing sampel terdiri dari 15 ulangan dapat disimpulkan bahwa penggunaan ukuran mata jaring insang kakap yang berbeda antara 6 inchi dan 7 inchi di perairan pesisir kota Surabaya, mengatakan hasil tangkapan ikan kakap, yang berarti kuantitatif tidak berbeda nyata. Berdasarkan kondisi yang berada di lapangan perbandingan ukuran mata jaring insang dasar yang berbeda di perairan pesisir Kota Surabaya karena jarak ukuran mata jaring 6 inchi dan 7 inchi terlalu kecil hanya selisi 1 inchi, sehingga tidak ada pengaruh ukuran mata jaring 6 inchi dan 7 inchi terhadap hasil tangkapan ikan kakap putih Lates calcarifer, jaring 6 inchi memperoleh hasil rata – rata 1,13 dan jaring 7 inchi 0,73 per ekor dapat dilihat pada tabel 4. Kesimpulan 1. Jenis ikan hasil tangkapan dari ukuran mata jaring 6 inchi dan 7 inchi adalah ikan kakap putih Lates talcarifer dengan jumlah hasil tangkapan sebanyak 28 ekor. 2. Jenis ikan hasil tangkapan sampingan antara lain ikan sumbal atau laosan Eleutheronema tetradactylum, rajungan Portanus pelagicus, dan dukang Hexanematichthys sebesar 15 ekor 3. Jumlah hasil tangkapan ikan kakap putih Lates calcarifer yang dapat pada ukuran mata jaring 6 inchi sebanyak 17 ekor, sedangkan ukuran mata jaring 7 inchi sebanyak 11 ekor. 4. Berdasarkan anilisis uji t diperoleh signifikansi sebesar 0,190 maka H0 di terima, sehingga dapat di simpulkan tidak ada pengaruh penggunaan ukuran mata jaring 6 inchi dan 7 inchi, terhadap hasil tangkapan ikan kakap putih Lates calcarifer. Ucapan terimakasih Saya ucapan terimakasih kepada Bapak Ir. Hari Subagio, M. Si. dan Ibu Nurul Rosana, selaku dosen pembimbing skripsi dan keluarga yang telah mendukung selama berjalanya skripsi serta teman - teman perikanan Universitas Hang Tuah Surabaya. Daftar pustaka Djamali 1998. Sumber Daya Benih Alam Komersial. Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi LIPI vi + 160 86 Analisis Profil Sosial-Ekonomi umah Tangga Nelayan Di Kecamatan Bulak Pesisir Pantai Surabaya.[Skripsi].Surabaya Richter, 2007. Development and evaluation of standard weight equations for bridgelip sucker and largescale sucker. North American Journal of Fisheries Management, 27 936-939 Reinnamah, yohanes. 2010. Fisfinder danTeknologiPenangkapanIkan. Karmelreinnamah. Rabu, 21 April Suhaeti. 2002. PendugaanPotensi Lestari dan Tingkat Pemanfaatan Ikan Terbang Sardenellafimbriata Di Perairan Teluk Banten. Skripsi. Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian. Jatinangor. 54 hal. Tidak di Duplikasi. Sugiono. penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung Alfabeta. Syofyan, I. 1996. Kontruksi dan Rancangan Alat Tangkap Drift Gillnet JaringInsangHanyut untuk Menangkap Ikan Senangin Polynemustetradactilus di Perairan Selat Berhala Riau. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Syofyan I, Syaifuddin, Cendana F. 2010. Studi komparatif alat tangkap jarring insang hanyut drift gillnet bawal tahun 1999 dengan tahun 2007 di Desa Meskom Kecamatan Bengkalis Kabupaten Bengkalis Propinsi Riau. Jurnal Perikanan dan Kelautan. 151 Zamil NN. 2007. Sebaran Hasil Tangkapan Jaring Rampus Berdasarkan Ketinggian dan Lembar Jaring [skripsi]. Bogor ID Institut Pertanian Bogor. ο»ΏSepertinya Anda menggunakan alat otomatisasi untuk menelusuri situs web kami. Mohon verifikasi bahwa Anda bukan robot Referensi ID 8d6fc21a-0a1d-11ee-821a-496758584e45 Ini mungkin terjadi karena hal berikut Javascript dinonaktifkan atau diblokir oleh ekstensi misalnya pemblokir iklan Browser Anda tidak mendukung cookie Pastikan Javascript dan cookie diaktifkan di browser Anda dan Anda tidak memblokirnya. Ikan kakap putih memiliki nama latin yaitu Lates calcarifer. Nama yang lebih kerennya adalah Baramundi atau bisa juga Seabass. Ikan kakap putih yang hidup di Indonesia memiliki sebutan lain yang mungkin muncul karena keragaman bahasa yang ada di Indonesia. Selain memiliki pasar sasaran negara tujuan yang lebih luas dibandingkan beragam komoditas lainnya, Slamet Subjakto, Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya KKP menuturkan bahwa keunggulan kakap putih adalah pengolahannya tidak harus hidup, tetapi bisa berupa daging fillet dan olahan lainnya. Menurutnya, penguasaan teknologi pengembangan kakap putih juga sudah dikuasai dan pemeliharaannya juga dinilai nisbi lebih mudah. KLASIFIKASI IKAN KAKAP PUTIH, BARAMUNDI, ATAU SEABASS Menurut Bloch 1990 dalam Afrisramyraj 2014 klasifikasi ikan kakap putih lates calcarifer bloch adalah sebagai berikut Phillum Chordata Sub Phillum Vertebrata Klas Pisces Subclas Teleostei Ordo Percomorphi Famili Centroponidae Genus Lates Species Lates calcarifer bloch HABITAT IKAN KAKAP PUTIH, BARAMUNDI, ATAU SEABASS Menurut Mathew 2009 dalam Mariati 2014, Seabass ikan kakap putih adalah ikan euryhaline ikan yang dapat beradaptasi pada kisaran salinitas yang cukup luas dan merupakan ikan catadromous ikan yang sebagian besar hidupnya di air tawar dan bernigrasi ke laut untuk memijah, dapat mendiami air tawar, payau, dan laut termasuk sungai, danau, muara, dan perairan pesisir. Pemijahan ikan dewasa ditemukan di muara sungai, danau atau laguna dimana salinitas dan kedalaman berkisar masing-masing antara 30-32 ppt dan 10-15 m. Larva yang baru menetes 15-20 hari atau 0,4-0,7 cm didistribusikan di sepanjang garis muara pantai payau sedangkan larva ukuran 1 cm dapat ditemukan di air tawar misalnya danau dan lain-lain Bhatia dan Kungvankij, 1971. Pada kondisi alam, seabass tumbuh di air tawar dan berpindah ke air dengan salinitas tinggi untuk pemijahan. Pada saat dewasa dan juveline bersifat soliter dan rentang penyebaranya luas dan mungkin teritorial. Migrasinya adalah musiman. FISIOLOGI IKAN KAKAP PUTIH, BARAMUNDI, ATAU SEABASS Menurut davis 1986, secara fisiologi ikan kakap putih Lates calcarifer Bloch atau baramundi adalah ikan yang mempunyai sifat toleransi yang tinggi terhadap kadar garam euryhaline dan merupakan jenis ikan yang hidup di sungai kemudian bermigrasi ke laut atau air payau untuk memijah katadromous. Ikan kakap putih tersebar luas di wilayah tropis dan sub tropis Pasifik Barat dan Lautan Hindia,di antara 50Β°E -160Β°W, 24Β°N -25Β°S. Secara khusus kakap putih tersebar pada bagian Utara Asia, Utara Australia, Barat hingga Timur Africa. MORFOLOGI IKAN KAKAP PUTIH, BARAMUNDI, ATAU SEABASS Menurut Murtidjo 1997 dalam Mariati 2014, ikan kakap dewasa memiliki mata merah yang jelas dan bening, mulutnya lebar sebagai ciri ikan pemangsa dengan posisi sedikit serong dari geligi halus. Warna bagian punggung biru kehijauan atau keabu-abuan dengan sirip abu-abu gelap. Bagian bawah sebelum penutup insang tumbuh duri kuat dan bagian atas penutup insang terdapat cuping bergerigi. Pada punggungnya terdapat 7 buah – 9 buah sirip berjari – jari keras dan jari – jari lemah berjumlah 10 buah – 11 buah D VII-IX, 10-11. Sirip dubur terdiri dari 3 jari – jari keras dan 7 – 8 jari – jari lemah A III, 7-8. Bentuk sirip ekor bulat dan jumlah sisik pada garis rusuk antara 52 buah – 61 buat LL 52-61, sisik transversal di atas rusuk 6 buah dab dibawahnya sekitar 6 buah – 13 buah Ltr 6. CIRI-CIRI IKAN KAKAP PUTIH, BARAMUNDI, ATAU SEABASS Menurut Tarwijah 2001 dalam Mariati 2014, menyatakan ciri-ciri khusus dari ikan kakap putih adalah sebagai berikut Badan memanjang, gepeng dan batang sirip ekor lebar. Pada waktu masih burayak umur 1 ~ 3 bulan warnanya gelap dan setelah menjadi gelondongan umur 3 ~ 5 bulan warnanya terang dengan bagian punggung berwarna coklat kebiru-biruan yang selanjutnya berubah menjadi keabu-abuan dengan sirip berwarna abu-abu gelap. Mata berwarna merah cemerlang. Mulut lebar, sedikit serong dengan geligi halus. Bagian atas penutup insang terdapat lubang kuping bergerigi. Sirip punggung berjari-jari keras 3 dan lemah 7 ~ 8. Sedangkan bentuk sirip. REPRODUKSI IKAN KAKAP PUTIH, BARAMUNDI, ATAU SEABASS Menurut Davis 1986, menyatakan bahwa ikan kakap putih berdasarkan siklus hidupnya, merupakan hewan hemaprodit protandri, yaitu diawal fase reproduksi mempunyai kelamin jantan dan setelah mencapai umur lebih dari 6 – 8 tahun lalu berubah kelamin menjadi betina. Testis mulai terbentuk pada ukuran panjang total antara 25 – 35 cm, terdapat kecenderungan semakin mendekati garis equator, pematangan seksual jantan terjadi lebih awal dibandingkan dengan yang berada jauh dari garis aquator. Di Indonesia dan Australia Utara pematangan kelamin jantan terjadi pada umur 1 – 2 tahun panjang total Β± 29 cm, sedangkan di Quensland pada umur 3 – 5 tahun atau pada saat panjang total mencapai 53 – 60 cm Biasanya ikan Kakap Putih beruaya ke area pemijahan pada akhir musim panas dan musim pemijahan terjadi pada awal musim penghujan. Pemijahan pada musim penghujan terjadi akibat perubahan suhu dan salinitas di perairan. Salinitas dan suhu merupakan faktor penting yang mempengaruhi siklus pemijahan ikan Kakap Putih, musim pemijahan akan terlambat bila musim hujan datangnya terlambat. PERAN IKAN KAKAP PUTIH, BARAMUNDI, ATAU SEABASS DI PERAIRAN Menurut Mathew 2009 dalam Mariati 2014, ikan kakap putih mempunyai toleransi terhadap variasi kadar garam dan bersifat katadromous yaitu dibesarkan di air tawar dan kawin di laut. Ikan kakap merupakan spesies ikan euryhaline dan katadromous. Ikan dewasa ditemukan di muara sungai, danau atau laguna dimana salinitas dan kedalaman berkisar antara 30–32 ppt dan 10–15m Estuarine. Oleh karena itu, ikan kakap putih dapat dipelihara, baik di lingkungan air laut, payau maupun tawar. Suhu optimum bagi pertumbuhannya berkisar 27-30 derjat celcius dan pH 7-8. TINGKAH LAKU IKAN KAKAP PUTIH, BARAMUNDI, ATAU SEABASS Menurut michelle 2009 dalam Mariati 2014, Menyatakan bahwa ikan kakap putih pada umumnya merupakan jenis ikan karnivora, makananya terdiri dari ikan-ikan kecil, crustacea, invertebrate, makanan utama ikan kakap adalah ikan, tetapi sering didapatkan makan udang, kepiting, stomatopoda, amphipoda dan grastopoda. Namun kebiasaan makan sangat dipengaruhi oleh umur ikan bukan mulut, sehingga dugaan kuat terhadap ikan yang mengkonsumsi plankton merupakan jenis ikan yang bukaan mulutnya masih kesil atau anakan ikan, sebelum merubah makananya menjadi karnivora. 1. Mampu mengatasi kelumpuhan ringan Tahukah kamu apabila konon sirip pada ikan barramundi ternyata dapat bermanfaat dalam mengatasi kelumpuhan ringan? Hal itu ternyata berdasarkan kandungan manfaat dalam sirip ikan barramundi yang mengandung kalsium dan forsfor yang mana biasa digunakan sebagai pengobatan alternatif untuk pemulihan tulang. 2. Antioksidan alami Ikan barramundi mengandung taurin dan selenium yang mana sangat bermanfaat sebagai salah satu antioksidan. Tentunya bagi kamu yang tidak mau melewatkan antioksidan alami, jangan ragu untuk mengonsumsi ikan jenis ini karena kandungan antioksidan alami didalamnya. 3. Bermanfaat bagi kecerdasan kognitif Seperti halnya beberapa jenis ikan lain yang sangat bermanfaat untuk kecerdasan kognitif, maka ikan barramundi juga dapat menjadi salah satu pilihan. Kandungan taurin dan selenium mampu bermanfaat tidak hanya sebagai antioksidan, namun juga untuk kecerdasan kognitif sehingga sangat cocok dikonsumsi oleh anak kecil. 4. Menjaga kesehatan mata Memiliki mata yang sehat tentu saja menjadi idaman bagi semua orang. Kandungan vitamin A memiliki posisi yang utama dalam menjaga kualitas kesehatan pada mata sehingga sangat disarankan untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin A. Tidak hanya ditemukan dalam buah dan sayuran, vitamin A juga dapat ditemukan pada beberapa jenis ikan seperti barramundi. 5. Menjaga kesehatan jantung Barramundi memiliki kandungan omega-3 yang sangat baik bagi kesehatan jantung sehingga sangat disarankan untuk mengonsumsinya. Perpaduan antara omega-3 dan asam lemak omega-6 tentunya sangat dibutuhkan untuk menjaga kesehatan jantung dan juga fungsi pada kardiovaskular. FPIK Universitas Brawijaya Angkatan 2015 Gery Purnomo Aji Sutrisno FPIK Universitas Brawijaya Angkatan 2015 AFRISRAMYRAJ, R. 2014. Pengaruh Pemberian Biji Buah Keben barringtonia asiatica dengan Dosis Yang Berbeda Dalam Proses Anestesi Calon Ikan Kakap Putih lates calcarifer bloch DAVIS. 1986. Budidaya Ikan Kakap Putih lates calcarifer bloch. di Karamba Jaring Apung. MARIATI. 2014. Teknik Pembenihan Ikan Kakap Putih lates calcarifer. di Seafood, Desa Sumderkima, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali. Umpan Tiruan Untuk Ikan Kakap Putih – Memancing ikan kakap putih atau barramundi menjadi kepuasan tersendiri bagi para pemancing. Khususnya para pemancing ikan satu teknik paling ampuh dan jitu untuk menaklukkan ikan kakap putih yakni dengan teknik casting. Dimana teknik ini memungkinkan memancing dengan umpan tiruan lure.Umpan Tiruan Untuk Ikan Kakap Putih1. Rapala Clacking Minnow2. Topwater WTD3. Floating Stickbait4. Pencil Sinking5. Soft LureWarna Lure Untuk Ikan Kakap PutihDalam teknik casting barramundi, umpan tiruan yang digunakan harus tepat. Hal ini bertujuan untuk menarik perhatian ikan kakap putih agar mau menyambar umpan lure kakap putih harus yang paling ampuh dan jitu, karena ini bisa meningkatkan rasio strike. Lantas, apa saja umpan tiruan ikan kakap putih paling jitu? Simak di bawah yang paling menentu ketika casting kakap putih yakni penggunaan umpan tiruan. Meskipun sebenarnya, pemancing bisa menggunakan UMPAN IKAN KAKAP PUTIH alami yang juga cukup efektif untuk memancing ikan barramundi, namun lure casting dinilai lebih sebabnya mengapa banyak pemancing yang lebih melakukan casting menggunakan umpan tiruan. Adapun umpan tiruan untuk ikan kakap putih paling jitu yaitu sebagai Rapala Clacking MinnowUmpan tiruan pertama paling jitu untuk mancing barramundi yaitu Rapala Clacking Minnow. Jenis lure killer ini termasuk yang paling ampuh dan jitu untuk casting ikan kakap Clacking Minnow cocok digunakan untuk casting kakap putih dengan kondisi air hijau bening sampai kehijauan. Maka dari itu, lure minnow ini sangat Topwater WTDJenis lure selanjutnya yaitu Topwater WTD. Jenis umpan killer satu ini banyak digunakan pemancing profesional untuk casting kakap putih di semua kondisi, baik malam ataupun siang WTD memiliki gerakan cepat di atas permukaan dengan gerakan zigzag, sehingga akan menarik perhatian ikan kakap putih untuk menyambar umpan tiruan satu Floating StickbaitUmpan tiruan berikutnya ialah Floating Stickbait, merupakan salah satu lure killer top water. Jenis umpan tiruan ini sebenarnya memiliki action seperti lure Topwater itu, bentuknya menyerupai jenis lure pencil dan ukurannya pendek menjadi daya tarik tersendiri lure ini untuk menarik perhatian barramundi menyambar Pencil SinkingUmpan tiruan paling jitu untuk casting barramundi selanjutnya yaitu pencil sinking. Lure ini memiliki bentuk menyerupai mangsa asli dari ikan kakap putih atau bentuk, warna dari jenis lure ini juga seperti aslinya serta bisa tenggelam sekitar 1-3 meter. Dengan bentuk dan warna seperti mangsa aslinya, membuat lure ini disukai Soft LureUmpan tiruan paling umum digunakan untuk casting kakap putih di air tawar ialah soft lure. Umpan tiruan ini punya bentuk menyerupai makanan asli kakap putih itu, lure ini juga dibuat dari bahan dasar karet yang kenyal dan lunak serta ekornya bisa bergerak seperti ikan asli membuat ikan kakap putih sangat tertarik untuk Lure Untuk Ikan Kakap PutihSelain jenis umpan tiruan, warna umpan tiruan juga cukup penting. Dimana pemilihan warna umpan tiruan untuk ikan kakap putih harus disesuaikan berdasarkan kondisi air sangat berpengaruh terhadap warna umpan tiruan itu sendiri. Adapun tipe ampuh untuk memilih warna umpan tiruan ikan kakap sesuai kondisi air yakni sebagai kondisi air spot casting kakap putih jernih, sebaiknya gunakan warna umpan tiruan agak gelap seperti hitam, biru malam serta kondisi air spot casting agak keruh, dianjurkan untuk menggunakan umpan tiruan berwarna terang seperti silver, orange, hijau itu, ada juga warna umpan tiruan yang bisa digunakan di segala kondisi yakni umpan tiruan yang memiliki 2 warna sekaligus, contohnya merah putih cocok untuk air jernih dan ingin mendapatkan hasil banyak, maka memancinglah ketika bulan musim ikan kakap putih. Bulan paling cocok untuk mancing kakap putih yakni ketika bulan sudah benar-benar gelap atau bisa juga setengah gelap half moon, karena nafsu makan kakap putih memancing pada saat keadaan bulan sedang terang full moon, karena pada bulan ini nafsu ikan kakap putih berkurang, baik itu pada siang hari maupun malam itulah informasi lengkap dari terkait umpan tiruan untuk ikan kakap putih paling jitu. Demikianlah informasi dari kami, semoga ulasan di atas membantu Anda. Ikan kakap putih Lates calcarifer merupakan salah satu komoditas budidaya laut unggulan di Indonesia, karena memiliki pertumbuhan yang relatif cepat. Pertumbuhan kakap putih dapat mencapai laju pertumbuhan harian sebesar 0,51%/hari. Kelangsungan hidup dapat mencapai 86%, dan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan budidaya relatif mudah dibudidayakan. Ikan kakap putih mempunyai nilai ekonomis tinggi, baik untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri maupun luar negeri. Ikan kakap putih Lates calcarifer, Bloch, merupakan ikan yang mempunyai nilai ekonomis yang penting. Sebagai salah satu komoditas ekspor, permintaan jenis ikan ini cukup tinggi dipasar luar negeri. Ikan kakap putih adalah ikan yang mempunyai toleransi yang cukup besar terhadap kadar garam Euryhaline dan merupakan ikan katadromous dibesarkan di air tawar dan kawin di air laut. Sifat-sifat inilah yang menyebabkan ikan kakap putih dapat dibudidayakan di laut, tambak maupun air tawar. Pada beberapa daerah di Indonesia ikan kakap putih dikenal dengan beberapa nama seperti pelak, petakan, cabek, cabik Jawa Tengah dan Jawa Timur, dubit tekong Madura, talungtar, pica-pica, kaca-kaca Sulawesi. Ikan kakap putih secara luas tersebar di wilayah tropika dan sub tropika Pasifik Barat dan Lautan Hindia, di antara 50Β°E - 160Β°W, 24Β°N – 25Β°S. Ikan ini terdapat khusunya pada bagian Utara Asia, Utara Australia, Barat hingga Timur Africa. Klasifikasi Ikan Kakap Putih Kingdom AnimaliaFilum ChordataKelas PiscesSubkelas TeleosteiOrdo PercomorphiFamili CentropomidaeGenus LatesSpesies Lates calcarifer. kan kakap putih L. calcarifer memiliki bentuk badan memanjang, gepeng, batang sirip ekor lebar dengan bentuk bulat, mata berwarna merah cemerlang, bukaan mulut lebar sedikit serong dengan gigi-gigi halusdan tidak memiliki taring, terdapat lubang kuping bergerigi pada bagian penutup insang, sirip punggung terdiri dari jari-jari keras sebanyak 3 buah dan jari-jari lemah sebanyak 7-8 buah. Ikan kakap putih yang berumur 1-3 bulan berwarna terang, selanjutnya ikan kakap putih yang melewati umur 3 bulan akan berubah menjadi keabu-abuan dengan sirip berwarna gelap. Badan atau sirip tidak terdapat corak bintik-bintik. Ikan kakap putih merupakan ikan yang memiliki kemampuan toleransi yang tinggi terhadap kadar garam euryhaline. Selain itu, ikan kakap putih juga termasuk ikan katadromus besar di air tawar dan kawin di air laut. Karakteristik ikan kakap putih tersebut menyebabkan pembudidayaan dapat dilakukan di laut ataupun ditambak. Kisaran toleransi fisiologis ikan kakap putih cukup luas, fekunditas dan pertumbuhannya juga cepat sehingga dalam waktu 6-24 bulan ikan sudah siap dipanen dengan ukuran 350-2000 g. Habitat ikan kakap putih L. calcarifer berada di sungai, danau, muara dan perairan pesisir. Ikan kakap putih di alam memakan krustacea dan ikan-ikan kecil. Pemijahan ikan kakap putih terjadi di muara sungai, di hilir muara atau sekitar tanjung pesisir. Ikan kakap putih bertelur setelah bulan purnama dan bulan baru. Kegiatan pemijahan bergantung dengan musim dan pasang surut air laut yang membantu penyebaran telur dan larva ke muara. Daerah sebaran kakap putih di daerah tropis dan subtropis, daerah pasifik Barat dan Samudera Hindia, yang meliputi Australia, Papua New Guinea, Indonesia, Philipina, Jepang, China, Vietnam, Kamboja, Thailand, Malaysia, Singapura, Bangladesh, India, Srilangka, Pakistan, Iran, Oman dan negara-negara disekitar laut Arab. Penyebaran kakap putih di Indonesia terutama terdapat di pantai utara Jawa, di sepanjang perairan pantai Sumatera bagian timur, Kalimantan, Sulawesi Selatan dan Arafuru. Ikan kakap putih juga mempunyai toleransi yang cukup besar terhadap variasi kadar garam euryhaline dan merupakan ikan katadromous dibesarkan di air tawar dan kawin di air laut, Sifat-sifat inilah sehingga ikan kakap dapat dibudidayakan di laut, tambak maupun kolam air tawar. Setelah dewasa ikan ini bermigrasi ke muara sungai dengan keadaan kadar garam 25 – 30 permil, dalam kondisi air payau, gonad ikan kakap putih ini berkembang dengan baik. Perkawinannya sangat dipengaruhi oleh peredaran bulan, yakni pada permulaan bulan gelap atau bulan penuh bersamaan dengan datangnya air pasang. Ikan kakap putih betina mulai dewasa setelah mencapai berat 4 – 6 kg, sedangkan yang jantan menjadi dewasa setelah mencapai berat badan 3 kg. Jumlah telur bervariasi mengikuti berat badan. Induk ikan seberat 5 – 11 kg dapat menghasilkan telur sebanyak 2 – 7 juta butir, dengan ukuran telur antara 0,4 – 0,5 mm. Dalam waktu 18 jam setelah pembuahan telur menetas menjadi larva dengan ukuran rata-rata 1,49 mm. Dalam waktu sekitar 30 hari maka larva akan tumbuh menjadi burayak yang berukuran antara 1,3 – 1,7 cm. Ikan Kakap putih berdasarkan siklus hidupnya, merupakan hewan hemaprodit protandri, yaitu diawal fase reproduksi mempunyai kelamin jantan dan setelah mencapai umur lebih dari 6 – 8 tahun lalu berubah kelamin menjadi betina. Testis mulai terbentuk pada ukuran panjang total antara 25 – 35 cm, terdapat kecenderungan semakin mendekati garis equator, pematangan seksual jantan terjadi lebih awal dibandingkan dengan yang berada jauh dari garis aquator. Di Indonesia dan Australia Utara pematangan kelamin jantan terjadi pada umur 1 – 2 tahun panjang total Β± 29 cm, sedangkan di Quensland pada umur 3 – 5 tahun atau pada saat panjang total mencapai 53 – 60 cm.. Ikan kakap putih merupakan jenis ikan pemangsa. Menurut para ahli, ikan kakap dapat hidup hidup selama 20 tahun. Panjang tubuhnya dapat mencapai 90 cm. Kemudian, berat badannya dapat mencapai 12,5 kg. Kondisi ini dapat dicapai bila tidak terdapat pemangsanya, yaitu linsang, burung atau parasit yang menggrogoti tubuhnya. Selain gangguan dari luar, antara ikan kakap sendiri sering terjadi peristiwa saling menyerang dan memangsa. Itu dapat terjadi bila mereka dalam kondisi lapar dan tidak dapat makanan. Di Indonesia ada beberapa jenis ikan kakap diantaranya ikan kakap merah Lutjanus sanguineus atau red snapper dan ikan kakap putih Lates calcarifer, dan biasanya kakap merah dan kakap putih hanya disebut ikan kakap, padahal menurut taksonominya kedua jenis ini jelas berbeda, dimana kakap putih berasal dari famili Centropomidae dan kakap merah termasuk famili Lutjanidae. Ikan kakap merah dan kakap putih Biasanya ikan Kakap Putih beruaya ke area pemijahan pada akhir musim panas dan musim pemijahan terjadi pada awal musim penghujan. Pemijahan pada musim penghujan terjadi akibat perubahan suhu dan salinitas di perairan. Salinitas dan suhu merupakan faktor penting yang mempengaruhi siklus pemijahan ikan Kakap Putih, musim pemijahan akan terlambat bila musim hujan datangnya terlambat. Selama musim pemijahan induk betina dan jantan mudah dikenali, dimana pada ikan yang berukuran sama, ikan jantan akan terlihat lebih kecil dengan badan lebih ramping dibandingkan dengan ikan kakap putih yang betina. Jika dilakukan pengurutan pada bagian perut, ikan kakap putih yang jantan akan mengeluarkan sperma, sedangkan induk betina mudah dikenali dari bentuk perutnya yang besar, bulat dan lembut dengan lubang pengeluaran telur yang berwarna pink kemerahan. Induk betina yang matang telur, apabila ditekan dengan tangan akan mengeluarkan telur. Demikia sedikit ulasan tentang sekilas mengenal klasifikasi dan morfologi ikan kakap putih Lates calcalifer sebagai salah satu komoditas budidaya laut unggulan Indonesia. Dimuat berdasarkan sumber dari dimuat berdasarkan hasil penelusuran google gambar dengan kata pencarian "ikan kakap putih, klasifikasi morfologi kakap putih, habitat hidup ikan kakap putih". Sekian, semoga dapat menjadi referensi bacaan yang bermanfaat! Terimakasih. Tag post ikan kakap putih umumnya dibudidayakan di air, ikan kakap putih hidup di air, ikan kakap putih, ikan kakap putih dapat dibudidayakan di, ikan kakap putih hidup di, ikan kakap putih lates calcarifer dapat dibudidayakan di, ikan kakap putih merupakan ikan katadromous yang artinya, ikan kakap putih air tawar, ikan kakap putih terbesar, ikan kakap putih dapat dibudidayakan di tempat-tempat berikut kecuali, resep ikan kakap putih, ikan kakap putih umumnya dibudidayakan di air, rasa ikan kakap putih, harga ikan kakap putih per kilo, jenis ikan kakap putih, harga bibit ikan kakap putih, habitat ikan kakap putih, harga ikan kakap putih, klasifikasi ikan kakap putih, klasifikasi ikan kakap putih pdf, jurnal klasifikasi ikan kakap putih pdf, klasifikasi dan morfologi ikan kakap putih, klasifikasi ikan kakap merah, klasifikasi ikan kakap putih pdf, anatomi ikan kakap putih, ikan kakap putih umumnya dibudidayakan di air, gambar ikan kakap putih, kebiasaan makan ikan kakap putih, budidaya ikan kakap putih, pakan ikan kakap putih, klasifikasi ikan kakap putih pdf, klasifikasi ikan kakap merah, anatomi ikan kakap putih, ikan kakap putih umumnya dibudidayakan di air, gambar ikan kakap putih, budidaya ikan kakap putih, kebiasaan makan ikan kakap putih, nama latin ikan kakap putih, habitat ikan kakap putih, morfologi ikan kakap putih, bulan musim ikan kakap putih, budidaya ikan kakap putih, budidaya ikan kakap putih pdf, budidaya ikan kakap putih di keramba jaring apung pdf, bumbu gulai ikan kakap putih, budidaya ikan kakap putih air tawar, bumbu sup ikan kakap putih, budidaya ikan kakap putih ditambak, bumbu kuning ikan kakap putih, bumbu ikan kakap putih, primbon mancing kakap putih, cara mancing kakap putih di siang hari, bulan musim kakap merah, jam makan ikan baramundi, ciri ciri spot barramundi, keberadaan barramundi saat musim hujan, waktu makan ikan kakap putih, habitat kakap putih

bulan musim ikan kakap putih